Pengalaman mengikuti Ujian Kemampuan Bahasa Jepang di Jepang memanglah sangat menarik bagi saya. Suasana dan peserta yang berasal dari berbagai negara di dunia, membuat pengalaman ujian JLPT di Jepang sangatlah berbeda.
Lalu apa saja perbedaan JLPT di Indonesia dan di Jepang? Berikut ini akan saya jelaskan sedikit perbedaan JLPT di Indonesia dan di Jepang.
1. PENDAFTARAN
Pendafataran di Indonesia masih dilakukan secara manual yakni dengan membeli formulir lalu mengisinya dengan data diri peserta lalu dikirimkan ke panitia JLPT yang ditunjuk. Harganya pun termasuk murah sekitar Rp. 15,000.00 (harga saat saya dulu mengikuti JLPT pertama kali). Sedangkan di Jepang harga formulir sekitar 500 Yen atau hampir Rp. 60,000.00. Dan bisa dibeli di toko buku tertentu atau bisa dipesan secara online. Setelah formulir diisi, harus dikirimkan ke alamat panitia JLPT di Jepang.
Sedangkan untuk pendaftaran di Jepang, sudah bisa dilakukan dengan online. Yakni dengan masuk ke homepage JEES http://info.jees-jlpt.jp/. Lalu peserta bisa membuat MyJLPT ID yang nanti bisa digunakan untuk masuk ke member area dan pada saat mendaftar hanya cukup melakukan pengisian data diri dan cara pembayaran (bisa dengan kartu kredit,transfer ataupun bisa dibayar di konbini).
Keuntungan mendaftar secara online adalah kita tidak perlu mengisi formulir secara berulang. Karena data diri yang kita masukkan pertama kali saat mendaftar MyJLPT ID sudah tersimpan di database. Saat pendaftaran JLPT nya hanya tinggal mengisi data-data yang kurang misalnya Level N, poto terbaru atau jika kita pindah ke alamat baru maka harus memasukkan alamat yang baru. Lalu sebelum hari ujian tiba kartu ujian akan dikirimkan ke alamat yang kita daftarkan tersebut.
Selain itu, jika mendaftar secara online, hasil tes bisa dilihat pada saat pengumuman dikeluarkan bahkan pada jam 00:00 kita bisa langsung mengetahuinya. Beda halnya dengan pendaftaran secara manual, hasil kelulusan dikirimkan dengan surat dan membutuhkan sekitar 4-5 hari kerja. Jadi bagi anda yang sedang tinggak di Jepang maka saya sarankan untuk membuat MyJLPT ID sehingga bisa anda pakai berkali-kali untuk mendaftar JLPT di Jepang.
[Baca juga: Cara Pendaftaran JLPT N3 Secara Online di Jepang 1]
2. WAKTU UJIAN
Waktu ujian dilakukan secara realtime antara Jepang dan Indonesia. Jika waktu antara Jepang dan Indonesia (bagian barat) terdapat selisih 2 jam maka jika ujian di Indonesia dimulai sekitar pukul 10 pagi, di Jepang dimulai sekitar pukul 12 siang. Hal ini dilakukan supaya tidak terjadi kecurangan dengan membocorkan soal atau jawaban jika waktu penyelenggaraannya berbeda (bahkan meskipun hanya berbeda menit sekalipun).
Baca juga : [ Sekilas Mengenai JLPT ]
Baca juga : [ Sekilas Mengenai JLPT ]
Lalu pengalaman unik jika anda mengikuti JLPT di Jepang, anda akan merasakan dua musim yang berbeda. Pada putaran pertama (bulan July) maka anda akan merasakan suasana panas karena pada bulan tersebut sudah masuk musim panas. Sedangkan pada bulan Desember, maka yang anda rasakan adalah dinginnya udara di musim dingin. Kalau di tempat saya tinggal, meskipun sudah musim dingin tapi masih belum turun salju.
Saat mengerjakan soalpun ada sedikit pengalaman menarik menurut saya. Yakni saat waktu sudah akan habis, jika di Indoneisia masih ada peringatan bahwa waktu ujian tinggal 5 menit. Sedangkan di Jepang, sama sekali tidak ada peringatan waktu. Saat waktu habis dan petugas mengatakan selesai, maka semua peserta tidak boleh meneruskan dan harus meletakkan alat tulisnya.
(bersambung......)
1 Comments
Kalau contoh kasusnya bagini, saya sudah daftar jlpt di bulan maret dengan menggunakan alamat sekarang. Lalu awal bulan juni saya pindah domisili. Apakah saya tetap bisa mengganti alamat ketika telah mendaftar jlpt? Agar kartu ujian bisa dikirim ke alamat yang baru?
ReplyDeleteSilahkan jika ada yang ditanyakan atau masukan, tuliskan di kolom komentar.
Terima kasih.