Tinggal di jepang bukanlah perkara yang mudah seperti kita semua bayangkan sebelum kita datang ke jepang. Yang ada dalam pikiran kita adalah indahnya jepang dengan tempat-tempat wisata seperti dalam potret yang teman-teman kita unggah di media sosial. Padahal kondisi sebenarnya yang mereka rasakan, tidaklah semudah yang kita bayangkan.
Sama halnya dengan apa yang saya rasakan. Semua terlihat begitu menyenangkan melihat potret-potret sahabat saya yang sudah duluan menapakkan kakinya di jepang. Namun setibanya di jepang dan merasakan kehidupan jepang yang sangat keras ini, barulah saya sadar. Semua ini memang tidak mudah.
Bahkan 2-3 bulan pertama rasanya benar-benar tidak nyaman. Ingin sekali rasanya kembali ke tanah air dan bertemu dengan keluarga. Belum lagi, saya mendapatkan perusahaan yang bisa di bilang kurang begitu baik memperhatikan kenshusei. Sehingga banyak hal yang tidak bisa saya dapatkan disini. Dari segi fasilitas yang kurang, perhatian yang kurang sehingga timbul banyak masalah antara perusahaan dan kami sebagai kenshusei.
Terutama yang benar-benar saya rasakan adalah fasilitas rumah yang kurang memadahi. Jika rata-rata teman-teman saya mendapat tempat tinggal di apato yang layak, saya justru mendapat tempat tinggal di sebuah rumah yang bisa dibilang cukup tua. Ya dengan fasilitas seadanya dan bahkan yang namanya ofuro (kamar mandi ala jepang) saja tidak tersedia di rumah tersebut. Miris memang saya merasakan kehidupan di jepang dengan segala kekurangan ini. Namun inilah tantangan buat saya. Justru dengan segala keterbatasan dan kekurangan tersebutlah saya bisa belajar banyak. Mulai dari mengurus sambungan internet sendiri, mengurus telepon sendiri sampai membuat akun bank sendiri. Dari kegiatan itulah saya menjadi tahu banyak hal yang mungkin saja orang lain tidak tahu.
Tinggal di tempat yang tidak nyaman bukanlah hal yang mudah. Sangat sulit untuk beradaptasi bahkan sangat sulit untuk menikmati semua itu. Tapi lama-kelamaan akhirnya jujur saya akui, tempat tinggal saya saat ini adalah yang terbaik. Ya, semua itu bisa saya rasakan setelah saya sempat beberapa kali mengunjungi tempat tinggal teman-teman yang lain yang tinggal di apato atau temapt tinggal yang terlihat cukup nyaman. Ternyata baru sadar bahwa tempat tinggal sendiri memang jauh lebih baik, meskipun tempat orang lain terlihat jauh lebih nyaman.
Kondisi ini jika diibaratkan dalam peribahasa jepang adalah:
住めば都 (すめばみやこ)
Yang maknanya kurang lebih seperti cerita saya diatas. Bahwa ketika kita tinggal di satu tempat baru, mungkin akan butuh waktu yang lama untuk beradaptasi yang mungkin saja pada awalnya kita tidak merasa betah atau nyaman. Namun seiring berjalannya waktu, tempat yang kita tinggali akan menjadi tempat yang terbaik dan justru akan meninggalkan banyak kenangan indah di dalamnya.
住めば berasal dari kata 住む(すむ)yang artinya tinggal dan 都(みやこ) yang artinya kota besar. Seburuk-buruk tempat tinggal kita, jika kita tinggali dalam waktu yang cukup lama, akan menjadi tempat terbaik dalam hidup kita. Karena pada dasarnya apa yang buruk bagi kita belum tentu benar-benar buruk. Dan apa yang baik menurut kita , belum tentu benar-benar baik untuk kehidupan kita.
pemandanga disekitar rumah tinggal saya di jepang |
Sekian kotowaza kita hari ini. Semoga anda sekalian yang sedang menjalani kehidupan di jepang, selalu senantiasa diberikan kesehatan dan bisa mendapatkan pelajaran dari semua ini.
0 Comments
Silahkan jika ada yang ditanyakan atau masukan, tuliskan di kolom komentar.
Terima kasih.